dalam ruangan, pakaian, tempat tidur, mebel, ungu, orang, wanita

Cerita Pembaca: Terimakasih Citi Indonesia & PinterPoin, Saya Bisa Terbang Qsuites yang Legendaris

Cerita pembaca kali ini (kembali) berasal dari pembaca Tjahjono yang dulunya sempat menceritakan pengalaman mengajukan aneka kartu kredit top-tier dalam waktu 8 (delapan) bulan saja. Kali ini, beliau menceritakan kisah sukses dalam me-redeem Qatar Airways Avios (d/h Qmiles) untuk terbang di Qsuites yang legendaris.

Sebagai premis, Tjahjono adalah pembaca yang aktif membaca dan berkomentar sejak PinterPoin berdiri beberapa tahun yang lalu dan walaupun saya tidak pernah bertemu pembaca Tjahjono secara face-to-face, saya menyukai semangat beliau yang penuh keingintahuan.


(Disunting untuk kemudahan membaca)

Edwin, kali ini saya ingin membagikan pengalaman setelah mengikuti Pinterpoin.

Saya mulai mengumpulkan miles dengan kartu kredit CIMB Niaga JCB Ultimate (waktu itu Rp5.000 per 1 Krisflyer), Citibank Premiermiles, dan UOB Privimiles (waktu itu Rp8.000 per mile) untuk pembelanjaan sehari-hari serta menggunakan Citi PayAll untuk merchant yang mengenakan charge kartu kredit atau transaksi yang tidak bisa menerima kartu kredit.

Saya menyadari bahwa saya bukan termasuk orang yang bisa transaksi besar dan juga bukan orang yang sering naik pesawat (ditambah kondisi pandemi waktu itu) sehingga akan butuh waktu untuk bisa mengumpulkan miles dalam jumlah besar. Tantangan lain adalah kami selalu pergi bertiga sehingga otomatis butuh miles lebih banyak.

Dari 3 kartu kredit di atas, saya memaksimalkan Citi Premiermiles yang waktu itu sering sekali memberikan multiplier point 2-3 x. Awalnya, saya berpikir untuk ke Jepang menggunakan Eva Air bila poin sudah cukup tetapi kemudian keluarga berpikir bagaimana kalau pergi ke Eropa saja.

Waktu itu saya berpikir “Ya kalau ke Eropa tidak akan cukup milesnya untuk menebus tiket return” dan saya memang sudah membandingkan dengan miles lain. Jika saya terbang Singapore Airlines, miles yang dibutuhkan justru lebih banyak yaitu 100.000-an miles sekali jalan di kelas bisnis sedangkan Eva Air dan Qatar masing-masing hanya butuh 75.000 miles dan 80.000 miles sekali jalan. Edwin juga menyarankan saya untuk memilih Qatar dibandingkan Eva karena opsi penerbangan ke Eropa mereka jauh lebih banyak.

ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”ā€”

Sampai Juli 2022 saya punya sekitar 190.000-an miles di Citi dan beruntungnya saat itu Qatar Airways memberikan bonus 40% penukaran poin kartu kredit menjadi miles. Setelah membaca Pinterpoin, saya tidak ragu untuk menukarkan semua tabungan miles di Citi saya ke Qatar Airways. Alhasil, saya bisa punya sekitar 320.000 Qatar Airways Avios.

Saya sebenarnya sudah senang walaupun tahu bahwa nominal tersebut tidak cukup untuk tiket return 3 orang (3 x 2 x 80.000 =480.000). Sebenarnya sih saya bisa dapat tiket ekonomi return (3 x 2 x 40.000 =240.000) tetapi Pinterpoin menganjurkan saya untuk mencoba kelas bisnis Qatar Airways jadi kami akhirnya memutuskan untuk berangkatnya beli tiket ekonomi berbayar dan pulangnya terbang di kelas bisnis menggunakan poin.

Ternyata keputusan saya sangat benar mengingat tidak lama setelah itu Citi Indonesia mengurangi partner airline menjadi hanya 3 sampai saat ini. Jadi, saya tidak bisa lagi menambah Avios kecuali membelinya secara langsung ke Qatar Airways yang mana tidak murah sama sekali.

Kami akhirnya memutuskan untuk pergi ke Eropa sekitar Juni 2023 sedangkan Avios-nya sendiri sudah ada sejak Agustus 2022. Kami baru berusaha mencari tiket pada Desember 2022 (mungkin seharusnya lebih awal lebih baik ?) dan kami mengecek ketersediaan tiket menggunakan poin menggunakan aplikasi Qatar Airways.

Bisa dibayangkan betapa kecewa dan dongkolnya saya ketika ternyata rate penukaran poinnya ternyata membutuhkan 2x lipat poin yang dibutuhkan (editor note: Qatar Airways memiliki 2-tier pricing untuk award ticket yaitu saver dan non-saver di mana rate non-saver itu adalah 2x poin dari rate saver dan ini adalah yang dimaksud oleh pembaca Tjahjono).

Hampir putus asa, kami mencoba kembali untuk mencari tiket secara terpisah yaitu istri dan anak saya terlebih dahulu baru kemudian diri saya. Ternyata, ketika saya memasukkan 2 orang saja dan bukan 3 orang, rate saver-nya muncul dan langsung saya tebus saat itu juga. Kemudian saya mencari tiket untuk diri saya sendiri di pesawat yang sama namun sayangnya yang muncul adalah rate non-saver yang berarti saya harus menebus 160.000 Avios untuk penerbangan yang sama. Sedikit dongkol karena saya merasa Qatar seenaknya saja menaikkan harga untuk redeem penerbang tapi ya sudahlah tetap saya tebus juga.

Ujungnya, saya mengeluarkan total Rp27.000.000 untuk trip ini di mana tiket ekonomi untuk 3 orang one-way ke Frankfurt adalah Rp18.000.000 sedangkan tax dan lain-lain dari penerbangan yang ditebus menggunakan poin untuk 3 orang adalah Rp9.000.000.

Akhirnya, saya sekeluarga merasakan untuk kali pertama nikmatnya terbang di kabin kelas bisnis. Segmen pertama (Frankfurt-Doha) kami berkesempatan untuk merasakan Qsuites yang legendaris namun sayangnya segmen kedua (Doha-Jakarta yang lebih panjang) kami hanya mencoba kelas bisnis biasa (bukan yang Qsuites) tetapi tetap bersyukur akhirnya bisa merasakannya. 

Akhir tulisan ini, kami berterimakasih kepada Pinterpoin yang telah memberikan edukasi dan juga berterimakasih kepada Citibank (sedih karena sebentar lagi in memoriam) karena dengan memiliki Citi PremierMiles dan mengumpulkan poinnya selama sekitar 2,5 tahun kami sekeluarga akhirnya bisa naik kelas bisnis untuk pertama kalinya (terlebih, terbang Qsuites) dan ini hanya murni dari Citibank saja tanpa bantuan poin dari bank lain.Ā 


Cerita Pembaca: Kisah Mengajukan Kartu Kredit Top-Tier Dalam 8 Bulan

Cerita Pembaca: Pengalaman Mengikuti Presentasi Timeshare


Penutup

Cerita yang inspiratif dari pembaca Tjahjono. Beliau berhasil terbang business class menggunakan miles untuk kali pertama dan langsung mencoba Qsuites yang legendaris!

Saya pernah terbang Qsuites sekali rute Doha (DOH) – Los Angeles (LAX) di awal tahun 2022 lalu dan saya bisa bilang bahwa pengalaman terbang Qsuites tersebut benar-benar fantastis dan nyaris perfect jika tidak kebetulan diganggu oleh fakta bahwa pramugari yang melayani saya berasal dari Ukraina (dan ketika itu perang Russia – Ukraina baru berlangsung) jadi saya agak canggung ketika ingin bertanya-tanya mengenai Ukraina…

Bonus 7.500 Qmiles pendaftaran anggota baru Qatar Privilege Club | PinterPoin
Qatar Airways Qsuites adalah salah satu business class terbaik di dunia

Anyways, saya ingin berterima kasih dan menyelamati sekali lagi kepada pembaca Tjahjono karena ternyata usaha beliau untuk mengumpulkan Qatar Airways Avios melalui kartu Citi PremierMiles selama beberapa tahun tidak sia-sia.

Saya sendiri juga sangat aktif mengumpulkan poin & miles unik dari Citi Indonesia sebelum mereka devaluasi pada pertengahan tahun lalu dan juga sering memanfaatkan fitur yang ditawarkan oleh kartu kredit tersebut seperti luxury airport transfer dari Citi Prestige.

Sayangnya, tidak lama lagi kartu kredit Citi Indonesia akan menjadi kenangan, tetapi seharusnya poin yang dikumpulkan dari kartu tersebut bisa membuat Anda menciptakan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan layaknya kisah dari pak Tjahjono ini.

Apakah Anda memiliki kisah yang berkesan dalam menukarkan miles?
Share

8 comments
  1. Qatar merupakan salah satu dr sedikit maskapai yg tidak pelit dalam memberi upgrade. Pertengahan 2021, saya membeli tiket qatar ekonomi PP dari jakarta ke Istanbul seharga 4.8jt untuk Januari 2022 yg kemudian diupgrade ke Qsuites secara gratis oleh QR, dan bahkan saya diberi double amenities juga.

    Thank you Pinter Poin yg sudah selalu memberi info2 terkini.

    P.S. Sekarang availability QR J limited banget. Mayoritas yg flex saja, padahal 2 bulan lalu masih berlimpah. Mungkin bisa dikupas PP?

    1. D,

      Sama-sama, menarik sekali Anda dapat upgrade ke Qsuites. Saya rasa saya belum seberuntung itu, hahaha.

      Untuk QR J memang limited karena sekarang memang masih tahapan travel boom, mungkin ditunggu saja tahun depan atau alternatifnya cari kota yang lebih tidak populer e.g. Atlanta instead of Los Angeles/ New York semisal rute Amerika.

  2. Dear Edwin,

    Kami sekeluarga sangat sering travelling dimana saya pribadi bisa ke Eropa 6 – 10 x / tahun. Jadi bener sangat terbantu dengan tips dan tricks dari pinterpoin .

    Dulunya mindset saya itu hanya memakai kartu kredit yang free annual fee ( saya akui ini conditioning dari ortu yg diwariskan ke saya) dan membawa uang tunai dgn segala resikonya ( so stupid right).

    Dari miles berbagai kartu kredit, kami telah beberapa kali redeem Singapore Airlines ( seingat saya 6 x biz class one way Europe ke Singapura dan berkisar 20 x economy one way SQ Indo – Eropa , plus sekitar 10 x one way Indo – Spore saat Savers award) . As a note, economy SQ selalu saya redeem saat saver award dan pembelian tunai sangat mahal. Dan untuk kami di Medan, pilihan airlines dengan rute worldwide SANGAT terbatas tidak lebih dari 2 – 3 jari.

    Dan tentu saja fasilitas airport lounge terutama di Changi dengan fasilitas shower. Ini tentu saja extra perks dimana lounge di Changi makanan diatas average dibanding errr u know where .

    Sebagai tambahan, volume terbesar up to Aug 2023 miles kami adalah dari CIMB Niaga ( World MasterCard yg sudah tidak diissue + JCB), kemudian Citi PremierPremierMiles.

    Saya akan apply BCA Amex minggu ini sebagai solusi devaluasi kartu kredit CIMB Niaga yang cukup extreme.

    Nah sebagai penutup, bisa dibantu kartu kredit ( selain Citi) dengan kurs luar negeri yang kompetitif untuk mengejar miles Qatar Airways karena mulai Jan 2024 Q akan membuka rute dari Medan.

    Thank you

    1. Mimi,

      Terimakasih atas sharingnya yang inspiratif. Sebenarnya sih kalau kartu kredit yang bisa mengejar Qatar Airways Avios di Indonesia saat ini masih belum ada setelah Citi Indonesia menghilangkan opsi penukaran tersebut.

      Sebenarnya sih mungkin ‘Kartu Kredit September’ yang akan segera launching secara tidak langsung bisa membantu Anda menggumpulkan Miles tersebut dan juga kartu kredit Amerika juga sebuah solusi bagi Anda untuk bisa mengumpulkan Qatar Airways Avios dan bahkan seringkali dengan bonus 30% yang sangat membantu.

  3. Hi edwin,

    Setelah ikut kelas pinterpoin, mulai de kita kumpulin miles. Citi garuda sy ganti ke citi prestige untk airport transfer nya. Yg mash ada 2 quota yg smg bs sy pake november nanti. Kmrn ini lgs redeem smua point citi ke KF jdnya, takut devaluasi. Sayang banget soalnya sdh kumpulin susah2 kl kena devaluasi.
    Setelah baca ini aeperti nya kmrn sy kelewat jd tidak bs tukar ke Qavios. Belon punya member jg haha tp pengen bgt coba Qsuite.
    Untk cc america ini currency US? Payment gmn?
    Atau sdh ada cc di indo yg bs redeem Qavios?
    Thank you

  4. Salam kenal koh edwin

    Baru kenal pinterpoint sekitar 2 bulan yang lalu
    Saya bener2 newbie dalam dunia kartu kredit
    Saat ini baru punya cc bca batman, bca everday, dan unionpay dengan limit 9 jt
    Target mendapatkan cc bca singapore visa intinte perjalanan masih jauh banget šŸ™
    Dan saat ini sedang proses pembuatan cc dbs visa travel signature
    Dengan penempatan dana di deposito.
    Semoga ini menjadi titik awal pengumpulan miles yg baik bagi saya.
    Setelah membaca artikel koh Tjahjono
    Jadi semangat untuk mengumpulkan point milesnya.
    kelak suatu saat bisa terbang ke eropa naik business class bareng istri dana anak

  5. @ Veronica: saat ini tidak ada kartu kredit Indonesia dgn transfer partner airlines yg menggunakan Avios. Cara lain bisa konversi dari point Marriot Bonvoy ke Avios atau dari point Accor ke Avios (seingat saya Edwin tidak recommend krn value point Accor lebih tinggi).
    @ Ferdi: senang sekali pengalaman saya bisa menginspirasi anda dan keluarga. DBS Travel Signature langkah maju dari kartu kredit yg sdh anda miliki dgn keuntungan tidak ada expired point. Karena mengumpulkan miles utk pergi sekeluarga mrpk tantangan tersendiri. Saya dan keluarga juga pengen ke Eropa lagi naik business class (menabung miles lagi). Krn Qatar tidak bisa lagi sedang menimbang apakah KrisFlyer atau Asia Miles.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.